BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Uraian
Tujuan Praktik Kerja Industri
Praktik
Kerja Industri pada dasarnya memiliki tujuan yang bermanfaat bagi peserta didik
yang telah melaksanakannya, adapun tujuan dari program ini adalah sebagai
berikut :
1.
Memberikan kesempatan setiap peserta agar mampu
beradaptasi dengan lingkungan kerja, terutama yang berkaitan dengan bidang
keahlian bidang teknologi dan komunikasi.
2.
Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan
pendidikan di bidang teknologi dan komunikasi.
3.
Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang
dibutuhkan peserta didik sebelum memasuki dunia kerja.
4.
Memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik
tentang pengembangan teknologi dan komunikasi.
5.
Melatih mental, sikap disiplin, dan tanggung jawab
sebagai bekal saat terlibat dalam dunia industri.
1.2. Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dari pembuatan
laporan ini adalah agar siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, tanggung
jawab, disiplin, serta dapat mengkaji ilmu terapan di lapangan
dengan sekolah. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktik Kerja
Industri.
2.
Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan sekolah kepada
siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
3.
Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan sebagai pengetahuan
bagi siswa angkatan berikutnya.
4.
Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktik yang di lakukan di dunia
industri.
5.
Sebagai syarat mengikuti ujian sidang PRAKERIN.
6.
Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
diperoleh dari sekolah dan penerapannya dilaksanakan di dunia kerja.
7.
Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang
dituangkan dalam buku laporan.
1.3. Sistematika Laporan Praktek Kerja Industri
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang uraian
tujuan praktek kerja industri, manfaat praktek kerja industri dan sistematika
penulisan laporan kerja lapangan.
BAB II URAIAN UMUM
Dalam bab ini menguraikan tinjuan
umum PT. Telkom Indonesia Tbk. Mulai dari sejarah singkat instansi, Visi dan
Misi instansi, logo Telkom Indonesia Tbk, dan Struktur organisasi.
BAB III URAIAN KHUSUS
Bab ini membahas tantang Pasang
Baru Speedy dan cara penggunaan alat kerja.
BAB IV KESIMPULAN
Bab ini merupakan bab penutup yang
berisi Kesimpulan dan Saran, Baik bagi perusahaan/Instansi bagi Sekolah maupun
bagi siswa.
BAB II
URAIAN UMUM
2.1. Sejarah Singkat PT.
Telkom Indonesia Tbk.
Pada tahun
1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf.
Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke
dalam jawatan Post Telegraf Telefon (PTT).
Sebelumnya pada tanggal 23 Oktober 1856, di mulai pengoperasian layanan jasa
telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan
Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen bersejarah tersebut dijadikan sebagai
patokan hari lahir Telkom. Pada
tahun 1961, status jabatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi
Perusahaah Negar Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Pada tahun
1974, PN Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional maupun
Internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesia Satellite Corporation Tbk. (indosat) di ambil alih oleh pemerintah
RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa
Telekomunikasi Internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989,
ditetapkan Undang-undang Nomor 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga
mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi.
Pada tahun
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan peratuaran Pemerintah Nomor 25 tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana
saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan di perdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa
Saham London (LSE). Saham Telkom juga di perdagangkan tanpa pencatatan di Bursa
Saham Tokyo.
Tahun 1999
ditetapkan Undang-undang Nomor 36 tahun 1999 tentang penghapusan Monopoli
Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, pemerintah Indonesia
melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar
bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli Telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham
Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi
industri jasa telekomunikasi di indonesia yang di tandai dengan penghapusan
kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antar Telkom dan indosat. Sejak
bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Di
tandai dengan penggantian identitas perusahaan.
2.2. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Telkom
2.3. Tugas dan Fungsi
institusi
Sebagai
operator jasa telekomunikasi untuk kemajuan seluruh indonesia di bidang sosial
budaya.
2.4. Visi dan Misi PT
Telekomunikasi Indonesia
Visi
Menjadi
perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan services (“TIMES”) di kawasan regional.
Telkom berupa untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di
kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Dimana
TIMES itu sendiri yaitu :
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon
bisnis perusahaan, telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain
Ordinary Telephone Service (“POST”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan
komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta
telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan
telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari
pelanggan individu sampai dengan usaha kecil dan menengah (“UKM”) serta
korporasi.
INFORMATION
Layanan informasi merupakan model bisnis yang di kembangkan Telkom
dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik
sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang
mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Mnaged Application/IT Outsourcing
(“ITO”), e- payment dan IT enabler Services (“ITES”).
MEDIA
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan
sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan
Pay Tv untuk gaya hidup digital yang modern.
EDUTAINMENT
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam dalam model
bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segnen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam
layanan di antaranya Ring back Tone (“RbT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
SERVICES
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi
kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan
personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan internasional.
Misi
1.
Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif.
2.
Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di indonesia .
3.
Melakukan sesuatu tidak hanya untuk masa kini tetapi juga untuk
masa mendatang.
4.
Memperlakukan mitra bisnis sebagai rekananyang setara.
5.
Menghilangkan inernal silos
dan terbuka terhadap ide-ide dari luar.
Logo Perusahaan
yang lama
Gambar 2.2. Logo PT. Telkom Indonesia
Arti
dari logo pada perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk adalah :
1.
Lingkaran
simbol dari produk dan layanan
dalam portopolio bisnis baru Telkom yaitu Telecommunication,
Information, Media, Edutainment and Services (TIMES), Expertise.
2.
Tangan yang meraih keluar
Simbol ini mencerminkan pertumbuhan
dan ekspansi keluar, Empowering .
3.
Jemari tangan
Simbol ini memaknai sebuah
kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat, Assured.
4.
Kombinasi tangan dan lingkaran
Simbol dari matahari terbit yang
makna nya adalah perubahan dan awal yang baru, Progressive.
5.
Telapak tangan
Simbol yang mencerminkan kehidupan
untuk menggapai masa depan, Heart.
Warna – warna yang di gunakan :
1.
Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan
pengalaman tinggi.
2.
Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktratif,
hangat, dan dinamis.
3.
Infinite Sky pada teks indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan
inovasi dan peluang yang takberhiingga untuk massa depan.
Tanggal
17 Agustus 2013, PT. Telkom baru saja mendeklarasikan penampilan barunya logo
Telkom Indonesia. Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan warna logo
secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu
transformasi, bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya
manusia.
Gambar 2.3. Logo Baru PT. Telkom Indonesia
Filosofi
warna yang mendasari logo baru Telkom ini antara lain :
1.
Merah
Berani, cinta, energi, ulet.
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi
tantangan dan perusahaan.
2.
Putih
Suci, damai, cahya, bersatu.
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
3.
Hitam
Warna dasar. Melambangkan kemauan
keras.
4.
Abu
Warna transisi. Melambangkan
teknolgi.
2.6. Wilayah kerja
Institusi
PT.
Telkom Indonesia Tbk (STO Lembong) Terletak di JL. LEMBONG No.11 Bandung Jawa
Barat.
BAB III URAIAN KHUSUS
3.1.
Uraian teori
3.1.1.
Jarlokar
Jarlokar
adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai transmisi
nya, di mana antena dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi.
Berapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya :
1.
WLL (Wireless Local Loop)
2.
Seluler
3.
WiFi
4.
Wimax
Gambar 3.1.
Jaringan Lokal Akses Radio
3.1.2.
Jarlokaf
Jarlokaf adalah jaringan akses yang memanfaatkan media fiberoptic sebagai media transmisinya,
sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat .
Terdapat beberapa metode dalam mengintegrasikan fiber pada PSTN, yaitu :
1.
FTTC (Fiber to The Curb)
2.
FTTB (Fiber to The Building)
3.
FTTH (Fiber to The Home)
3.1.3.
Jarlokat
Jarlokat adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media kabel
tembaga sebagai media transmisinya. Ada beberapa unsur yang membentuk
konfigurasi dasar jaringan Lokal Akses Tembaga yaitu :
1.
Sentral Telepon / MDF (Main
Distribution Frame)
2.
Kabel Primer
3.
Rumah Kabel
4.
Kabel Sekunder
5.
Kotak Pembagi
6.
Kabel / Saluran Penangkal
7.
Terminal Batas
8.
Kabel Rumah
9.
Daerah Catuan Langsung
10.
Perangkat lain yang diintegrasikan pada JARLOKAT
11.
Terminal Pelanggan
Dilapangan, jarlokat di bagi menjadi 2 infrastruktur jaringan,
yaitu jaringan catuan langsung dan jaringan catuan tidak langsung.
A.
Jaringan Catuan Langsung
Gambar 3.2.
Jarinagn Catuan Langsung
Jaringan catuan langsung yaitu jaringan di mana pelanggan mendapat
pencatuan saluran dari DP ( Distribution Point) terdekat dan langsung di
hubungkan dengn MDF (Main Distribution Frame) tanpa melalui Rumah Kabel (RK).
Pemakaian Jaringan Catu Langsung biasanya ada di daerah dekat sentral biasanya
di kota besar, kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit, daerah dengan
pelanggan terpusat dan daerah dengan pelanggan VIP.
Keuntungan pemakai Jaringan Catu langsung :
1.
Biaya rendah karena pada jaringan ini tidak menggunakan RK (Rumah
Kabel).
2.
Administrasi kabel menjadi lebih sederhana.
3.
Titik rawan gangguan kecil.
Kerugian Pemakai jaringan Catu langsung :
1.
Tidak fleksibel.
2.
Sulit melokalisasi gangguan karena kabel primer yang digunakan
terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan
tepat.
B.
Jaringan
Catuan tidak Langsung
Gambar 3.3.
Jaringan Catuan Tidak Langsung
Jaringan catuan tidak langsung yaitu jaringan dimana saluran para
pelanggan di catu dari DP terdekat, yang di hubungkan terlebih dahulu dengan
Rumah Kabel (RK),yang akan diteruskan ke MDF. Penyambungan saluran dari DP ke
RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya
ke MDF di RK di lakukan tidak tetap (melalui
jumper wire). Pemakaian jaringan catu tidak langsung biasanya untuk saluran
di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar dengan daerah pelanggan yang
lokasinya jauh dari sentral dan daerah yang pelanggan nya yang melebar.
Jaringan jenis inilah yang di pakai di PT Telkom Indonesia untuk membangun
jaringan telepon ke rumah pelanggan.
Keuntungan jaringan catu tidak langsung :
1.
Lebih fleksibel.
2.
Mudah dalam melokalisasi gangguan karena dapat di urut dari RK ke
RK.
Kerugian
jaringan catu tidak langsung :
1.
Membutuhkan RK yang banyak sehingga biaya menjadi lebih mahal.
2.
Sumber gangguan lebih banyak.
3.1.4.
RK (Rumah
Kabel)
Gambar 3.4.
RK (Rumah Kabel )
Rumah kabel adalah suatu bagian yang penting dalam suatu jaringan
kabel berupa unit terminal yang merupakan titik akhir penggunaan kabel primer
dan titik awal dari kabel sekunder. RK ini merupakan hasil pembagian terminal menjadi
lebih kecil jika di bandingkan dengan MDF, dari RK ini kemudian akan di bagi
lagi menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian terakhir akan didistribusikan
kepada pelanggan.
RK biasanya memiliki bentuk kotak persegi dan berwarna abu-abu
yang biasanya ditempatkan di tepi jalan atau trotoar hingga tidak mengganggu
aktifitas lalu lintas. Sebagai media penghubung dari MDF ke Distribution Point
(DP)sebelum ke rumah pelanggan, RK (Rumah Kabel)memiliki fungsi sebagai :
1.
Tempat penyambungan kabel primer dan kabel sekunder, dari MDF ke
DP.
2.
Tempat peralihan kabel besar menjadi beberapa bagian kabel kecil,
dari menhole (lubang di bawah tanah) ke RK.
3.
Tempat pengetesan untuk melokalisasi gangguan, karena letak
pelayanan RK sudah di batasi dengan wilayah, maka untuk menditeksi gangguan pun
dapat mudah di temukan, baik di RK dan di MDF.
4.
Tempat pelaksanaan penjamperan (penghubung) antara terminal blok
di sisi primer dengan terminal di sisi sekunder.
5.
Fleksibilitas saluran yang memungkinkan pengukuran secar terpisah
antara saluran ke MDF dan saluran ke arah pelanggan, hingga bila ada kerusakan
pada salah satupengguna tidak akan mengganggu jaringan lain.
3.1.5.
DP
(Distribution Point)
Gambar 3.5.
DP ( Distributur Point)
DP atau bisa di sebut KP (Kotak Pembagi) ini merupakan suatu
bagian yang berupa unit terminal yang merupakan bagian akhir dari kabel
sekunder dan merupakan bagian awal dari saluran pelanggan. DP merupakan sebuah
kelompok terkecil pada bagian pendistribusian kabel dari MDF, kareDP langsung
terhubung kepada pelanggan. Pada umumnya DP memiliki fungsi sebagai berikut :
1.
Menghubungkan kabel sekunder dengan saluran pelanggan.
2.
Tempat melokalisir gangguan.
3.
Melokalisasi gangguan, karena letaknya yang lebih dekat dengan
pelanggan membuat DP ini mempermudah
engineer untuk mengetahui letak gangguan dari awal.
4.
Menghubungkan pelanggan yang terpencar dengan menggunakan drop wire atau kabel udara yang sering
terlihat menggantung di atas jalan dan menghubungkan antar tiang.
DP biasanya
di letakan pada tiang dan dinding, jika di letakan pada tiang kapasitas DP
yaitu 10 sampai 09890890 an 20 pairs sedangkan jika DP di letakan pada
dinding kapasitasnya mencapai 400 pairs.
3.1.6.
MDF (Main
Distribution Frame)
Gambar 3.6.
MDF (Main Distribution Frame)
MDF
atau RPU (RangkaPembagi Utama) merupakan unit terminal berkapasitas besar
sebagai tempat terminal kabel primer dari sentral menuju ke jaringan luar
sebelum didistribusikan ke pelanggan di rumah-rumah. MDF memiliki sistem-sistem
kerja yang khusus seperti halnya sentral, MDF atau RPU sangat penting untuk
melakukan pelayanan terhadap permintaan dari pelanggan. MDF atau RPU biasanya
ruang yang letaknya biasanya di bawah sentral telepon dan memilki ruang bawah
tanah yang biasa di sebut Cable chamber
dimana ruang tersebut dipasang rangka besi guna menambatkan kabel-kabel primer
dari luar atau lapangan sebelum terdistribusi ke bagian dalam ruang MDF atau
RPU,serta memiliki lemari berkerangka besi untuk menempatkan terminalmainframe block berbentuk
vertikal atau horizontal.
MDF atau RPU sebagai salah satu unit yang di miliki oleh PT.Telkom
Indonesia memiliki fungsi-fungsi khusus, seperti :
1.
Sebagai titik sambung antara kabel primer dengan kabel dari
sentral sebelum didistribusikan ke RK (Rumah Kabel) atau rumah pelanggan.
2.
Melaksanakan penyambungan dan pemutusan saluran MDF sesui dengan
prosedur yang berlaku.
3.
Tempat pengetesan dalam melokalisasi gangguan.
4.
Fleksibilitas saluran yang memungkinkan pengukuran secara terpisah
antara saluran ke sentral dan saluran ke arah pelanggan.
5.
Mengerjakan, merawat, menyimpan kartu langganan untuk kepentingan
mutasi-mutasi, pengaduan, pengukuran, perbaikan perbaikan, dan penyambungan
telepon.
Di
dalam MDF ada 3 buah bagian perangkat terminal yang di bagi berdasarkan fungsi
main frame, di antara nya adalah :
1.
EQN
Merupakan sebuah slot yang berisi port-port yang memiliki nomor
telepon yang secara langsung terhubung dengan ruang sentral.
2.
PRIMER
Merupakan sebuah slot yang berisi port-port yang biasa di sebut
klem yang yang menghubungkan MDF dengan RK (Rumah Kabel) atau jaringan bagian
luar MDF.
3.
DSLAM
Merupakan kependekan dari Digital
Subscriber Line Access Multiplexer sebuah slot yang berisi port-port yang
dapat menghubungkan koneksi pelanggan ke internet karena terhubungan dengan
modul yang dapat memberikan koneksi paket data atau internet. DSLAM biasanya
memiliki splitter yang berfungsi menghubungkan dan memisahkan sinyal data
dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, hingga
pelanggan dapat menggunakan fasilitas internet dengan menggunakn telepon
rumahnya. Pada proses pemasangan nya DSLAM memiliki
2 jenis DSLAM input dan DSLAM output, saat proses instalasi pada terminal DSLAM
inputdi jumper (dihubungkan) dengan terminal EQ dan DSLAM output dihubungkan
dengan terminal primer.
a.
Jumlah slot dan prot pada DSLAM
yaitu :
1.
Dslam 1 sampai 5 jumlah slot nya ada 13 & port nya ada 32.
2.
Dslam 6 sampai 8 jumlah slot nya ada 14 & port nya ada 48.
3.
Dslam 9 sampai 10 jumlah slot nya ada 17& port nya ada 64.
3.2.
Uraian
Persiapan Kerja
EQN Sebuah
port yang terdapat sebuah nomber
telepon.
PRIMER Sebuah port yang akan menjadi penghubung dari EQN dan akan mendapatkan
nomor telepon.
DSLAM Sebuah port yang di gunakan untuk memasang
jaringan internet speedy.
TESTPHON Perangkat yang di gunakan sebagai
telepon saat port testing.
ADSL Asymmetric Digital Subscriber line.
MDF (Main Distribution Frame)tempat dimana
semua port jaringan telepon di simpan.
RK (Rumah
Kabel)tempat untuk menyambungkan kabel antara MDF dan DP, sebelum ke rumah
pelanggan.
DP (Distribution Point) kotak
pendistribusian kabel ke rumah pelanggan.
SPEEDY
Layanan paket data internet.
JUMPER Kegiatan
menghubungkan terminal pada MDF dengan kabel tembaga.
DIRVE Divisi
Area.
WO (Work Order) surat tugas MDF.
3.2.1. Alat Kerja MDF (Main
Distribution Frame)
Dalam proses kerja MDF memiliki alat kerja untuk membantu proses
kerja, diantaranya adalah :
1.
Testphone
Testphone
digunakan untuk melakukan validasi atau mengetes apakah port yang kita tuju
sudah benar dengan cara, kita tempel testphone ke port yang dituju lalu tekan
tombol 141 dan port tersebut nanti nya akan memberi tahu nomor telepon yang
terdapat di port yang kita tuju.
Gambar 3.7.
Testphone
2.
Jumper
Jumper digunakan untuk
menghubungkan kabel dengan port pada perangkat terminal yang ada di ruangan
MDF, yaitu Frame EQN, Frame PRIMER dan Frame DSLAM. Jumper selain untuk
menghubungkan berfungsi juga untuk melepaskan kabel dari frame apabila ingin
dilepas atau dicabut menggunakan pengait yang ada di ujung alat ini, Jumper di
bagi menjadi 4 fungsi, yaitu :
Gambar 3.8.
Jumper Biru
Jumper
biru digunakan untuk penjamperan Primer, DSLAM
6 sampai 10 & EQN dari nomor
110 - 0 - 1 – 7 sampai dengan 270 - 0 - 1 - 7.
Gambar 3.9. Jumper Abu-abu
Jamper Abu – abu di gunakan untuk penjamperan Dslam 1 sampai 5.
Gambar 3.10. Jumper Merah
Jumper merah
digunakan untuk penjamperan di gunakan untuk Penjamperan EQN dari nomor 15 - 3
- 14 sampai dengan 16 - 3 –xxx.
Gambar 3.11. Jumper Hitam
Jamper Hitam digunakan untuk penjamperan EQN dari nomor 4 - 0 - 7
sampai dengan 10 - 1 – 7.
Gambar 3.12.
Tang / pemotong kabel
Tang adalah
alat pemotong kabel .
Gambar 3.13.
kabel
Kabel
digunakan untuk menghubungkan jaringan antar port dari masing-masing frame yang
terdapat di ruang MDF.
Gambar
3.14. Modem
Modem digunakan untuk setting Speedy yang di hubungkan pada port
DSLAM. Biasanya dilakukan pada pemasangan baru telah selesai, setting jaringan
internet hingga status USAGE Speedy sudah bisa muncul di sisitem layanan
Gnetwork/ atau sudah bisa browsing.
Pada
proses kerja di MDF, setiap workorder (surat tugas MDF) yang tercetak harus
segera diselesaikan dan untuk menyelesaikan orderan tersebut butuh beberapa
tahap, diantaranya sebagai berikut :
1.
Setelah menerima workorder yang telah di prnt out, karyawan/
pekerja MDF harus mencari letak port EQN, port PRIMER, dan port DSLAM jika
membutuhkan/ memakai layanan paket data internet atau Speedy. Dengan langkah
awal yaitu:
a.
Mencari port EQN dan port PRIMER dengan menggunakan buku pintar /
dokumen . gambar nya seperti di bawah ini :
Gambar 3.15.
Buku Pintar
b.
Kemudian cari port EQN dan port PRIMER di mesinnya.
2.
Test port EQN dengan menggunakan testphone apakah sudah benar dan
sesuai dengan nomor telepon yang ingin di pasang.
3.
Jika di butuhkan port DSLAM maka akan dilakukan pelurusan.
Pelurusan merupakan kegiatan memutuskan jaringan telepon yang terpasang dengan
DSLAM menjadi tidak memiliki DSLAM dan dengan kata lain pelanggan tersebut
mencabut koneksi Speedy yang di milikinya di rubah menjadi jaringan telepon
biasa atau yang bisa disebut PSB (Pasang Baru Telepon). Jika tidak membutuhkan
DSLAM tahap ini di lewat.
4.
MDF harus menghubungkan perangkat terminal yang ada dengan aturan
,Untuk PSB atau pemasangan jaringan telepon biasa dan perbaikan gangguan
telepon, hubungkan kabel jumper port di terminal EQN ke port PRIMER ada 2tahap
penjumperan :
a.
Untuk pemasangan telepon dengan akses paket data Speedy. Hubungkan
(jumper) port diterminal EQN ke port DSLAM Input dan port DSLAM output ke port
PRIMER. (4 tahap penjumperan).
b.
Untuk pemasangan LC.
Hubungkan
(jumper) port diterminal DSLAM output ke port PRIMER dan hubungkan port EQN ke
PRIMER.
c.
Test dengan menggunakan testphone pada port diterminal PRIMER
untuk mengetahui nomor teleponnya apakah sudah terpasang dan sudah sesuai
dengan nomor yang pada EQN. Jika pemasangan telepon tersebut dengan akses paket
data Speedy maka MDF harus melakukan pengaturan / setting Speedy maka MDF harus
melakukan pengaturan Speedy pada port DSLAM output
1.3.
Uraian Proses
Kerja
Pada PT.Telkom Indonesia, penulis
ditempatkan di Telkom Drivre III (Divisi Regional 3) Jawa Barat pada divisi MDF
(Main Distribution Frame) dimana peran dari divisi MDf Main Distribution Frame)
tersebut yaitu :
1.
Mengatur jaringan telepon pada terminal utama yang terletak pada ruang
RPU(rangka Pembagi Utama) atau MDF (Main Distribution Frame).
2.
Melakukan perbaikan gangguan pada koneksi telepon yang terjadi
pada pelanggan telepon.
3.
Memastikan bahwa port yang dibutuhkan selalu tersedia dan ada
untuk kepentingan pelanggan.
4.
Tempat penyimpan terminal utama dalam jarinagan telepon PT.Telkom
Indonesia.
5.
Tempat penyimpanan mulai dari modul-modul server speedy hingga
jaringan yang tersambung dengan port DSLAM dapat menggunakan fasilitas Speedy.
1.3.1.
Deskripsi
Pekerjaan
Dalam melakukan pelaksanaan kerja praktek penyusunan diberikan
tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan sebagai berikut :
1.
Melakukan pemasangan jaringan telepon baru.
2.
Melakukan pemasangan jaringan telepon baru dan pemasanagn paket
data speedy.
3.
Pencabutan jaringan telepon yang tersambung paket data speedy
menjadi telepon biasa.
4.
Melakukan validasi port DSLAM untuk mendapatkan nomor telepon
pelanggan.
5.
Melakukan validasi nomor pelanggan menggunakan I-SISKA untuk
menemukan nomor speedy.
6.
Validasi nomor Speedy dengan menggunakan Minitools untuk menemukan
status penggunaan Speedy pada pelanggan.
7.
Pengaturan koneksi Speedy pada port DSLAM hingga paket data speedy
dapat digunakan oleh pelanggan (status USAGE).
8.
Penanganan troubleshooting jaringan telepon pada perangkat
terminal yang ada di MDF.
1.3.2.
Pelaksanaan
Tugas
Setiap hari selalu
mendapatkan workorder mengenai pemasangan baru atau pemasangan paket data
speedy dari pelanggan serta keluhan dari pelanggan serta keluhan pelanggan
karena gangguan mengenai jaringan teleponnya atau jaringan Speedynya. Workorder
ini untuk memenuhi permintaan pelanggan bisa di dapatkan dari aplikasi I-SISKA
yang nantinya di printout di bagian MDF selanjutnya MDF segera melakukan jumper
untuk menghubungkan jaringan dari tiap bagian perangkat yang ada pada MDF (Main
Distibutin Frame).
Kadang ada beberapa masalah yang dialami PT. Telkom mengenai
permintaan pelanggan yaitu permintaan pelanggan dalam pemasangan fasilitas
layanan paket data Speedy. PT. Telkom Indonesia khususnya Divisi Regional III
Jawa Barat Plasa Telkom Bandung cabang lembong memiliki kapasitas mainframe DSLAM yang terbatas di bagian
MDF sehingga banyak workorder pemasangan telepon dengan layanan speedy yang
tertunda akibat dari penuhnya port pada frame
DSLAM yang dimiliki khususnya di bagian MDF .
Untuk mengatasi hal tersebut PT .Telkom Indonesia Drivre III Jawa
Barat Plasa Telkom Bandung cabang lembong khusunya di bagian MDF itu sendiri,
selalu melakukan validasi terhadap port DSLAM untuk melakukan pengecekan
terhadap port frame yang ada di MDF
(Main distribution Frame) apakah ada beberapa port yang masih bisa digunakan
untuk memasang jaringan paket data di DSLAM.
1.3.3.
Pemasangan
Jaringan speedy Telkom ADSL
1.3.3.1.
WO (Work Order)/ Surat Tugas MDF
Workorder adalah dokumen
order dari pelanggan yang telah di printout
dari aplikasi I-SISKA di bagian MDF, workorder ini akan dieksekusi oleh MDF
setelah di printout, artinya job
workorder tersebut diambil dan akan segera dikerjakan oleh bagian MDF. Beberapa
informasi penting yang perlu diperhatikan pada workorder ini dalam
pelaksanaannya adalah :
1.
Informasi operasi yang akan dipasang, apakah installasi biasa atau
Telkom Link ADSL, atau Pencabutan.
2.
Memperhatikan DN atau Destination
Number yaitu nomor yang bersangkutan dalam workorder yang akan di eksekusi.
3.
Letak port atau slot frame PRIMER yang digunakan DN yang
bersangkutan.
4.
Apakah operasi yang di pasang adalah jaringan Telkom Link ADSL,
pastikan ada DSLAM yang bisa digunakan oleh DN bersangkutan.
Gambar 3.16.
WO / Work Order MDF
3.3.3.2. Validasi port/ Slot Main Frame
Setelah bagian MDF menerima surat tugas atau workorder yang telah
diprintout, maka langkah selanjutnya
adalah mengecek slot pada masing-masing Frame yang bersangkutan apakah sudah
benar atau belum diketemukan, sehingga proses jumper (pemasangan) bisa segera
dilaksanakan. Berikut beberapa port
atau slot yang harus divalidasi :
1.
Slot EQN, biasanya di dalam workorder tidak tercantum slot EQN
dari DN / nomor telepon yang bersangkutan. Oleh karena itu slot EQN harus
dicari secara manual dari buku dokumen pelanggan ( buku pintar ) yang ada di
MDF. Di dalam buku dokumen tersebut berisi data nomor pelanggan beserta letak
masing-masing PRIMER dan EQN nya . apabila di buku dokumen tersebut tidak ada,
maka cara selanjutnya adalah menelpon ke bagian sentral untuk meminta slot EQN
dari DN yang terkait. Jika slot EQN sudah ditemukan, maka bisa dilakukan
pengecekan nomor pada slot tersebut dengan menggunakan testphone.
2.
Slot PRIMER sudah tercantum di dalam workorder, sehingga
memudahkan kita mencari dan melakukan validasi apakah slot PRIMER tersebut
sudah benar atau salah dengan mengguanakan testphone. Apabila dijumpai
kesalahan dalam pengecekan slot PRIMER, maka yang bisa dilakukan untuk mencari
slot PRIMER yang benar adalah melalui aplikasi Gnetwork atau I-SISKA.
3.
Slot DSLAM, biasanya sudah tercantum di dalam workorder yang
diberikan, namun harus dicek kembali dengan menggunakan testphone kebenarannya
apakah sudah benar slot DSLAM tersebut bisa digunakan atau slot DSLAM tersebut
sudah digunakan oleh jaringan telepon lain. Apabila slot DSLAM tersebut tidak
ada, maka biasanya bagian MDF mencari dan memberikan slot DSLAM yang masih
kosong atau melakukan pencabutan (pelurusan jaringan telepon) dari DN yang
sudah tidak menggunakan layanan paket data sehingga slot DSLAM tersebut bisa
digunakan untuk DN yang terkait.
3.3.3.3. Jumper Kabel
Setelah seluruh slot yang diperlukan sudah diketemukan letaknya
dan kebenarannya atau ketersedian slot DSLAM bagi yang membutuhkan layanan
paket data internet, langkah selanjutnya adalah memasang dan menghubungkan
kabel antara frame dengan cara menjumper kabel sehingga menghubungkan
jaringan pada satu frame keframe yang lainnya. Berikut alur langkah
yang harus dilakukan pada proses penjumperan ini sehingga layanan paket data
internet bisa diberikan atau wororder yang di berikan bisa di penuhi permintaan
operasi layanan yang ingin di pasang, yaitu :
1.
Jumper pada slot EQN, kabel yang di gunakan hanya mempunyai 2
warna yang berbeda. Ujung satu di masukan ke dalam slot EQN, kemudian di jumper
menggunakan alat jumper seperti yang di tunjukan pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.17.
Penjumperan Kabel Pada Slot EQN
2. Jumper pada slot DSLAM input.
Kabel yang telah di jumper dan di tarik dari slot EQN sebelumnya,
ujung kabel satunya lagi disambungkan ke slot DSLAM input untuk di jumper
sehingga kini nomor / DN tersambung dengan modul paket data yang terdapat pada
frame DSLAM. Biasanya dalam satu slot DSLAM terdapat 48, dan 64 port tergantung nomor DSLAM yang
kita akan gunakan.
Gambar 3.18.Slot DSLAM Input
3. Jumper pada slot PRIMER.
Setelah satu kabel dihungkan antar
slot EQN dengan slot DSLAM input, langkah selanjutnya adalah menghubungkan
jaringan hingga menuju ke PRIMER agar jaringan bisa digunakan oleh
pelanggan/pengguna. Maka jumper satu
kabel lagi, ujung satunya di masukan kedalam slot PRIMER< kemudian dijumper menggunakan alat jumper.
Slot PRIMER ini terhubung langsung ke modul sentral yang nantinya
akan diteruskanke RK (Rumah Kabel) dan akhr nya akan di teruskan ke DP dan
akhir nya akan digunakan pelanggan.
Gambar 3.19. Frame PRIMER
4. Jumper pada slot DSLAM output.
Kabel yang telah dijumper
pada slot PRIMER sebelumnya, ujung kabel satunya lagi disambungkan ke slot
DSLAM output untuk di jumpersehingga
terhubung antara DSLAM input dengan DSLAM output. Akhirnya DN yang dari EQN
sampai PRIMER yang disisipkan paket data dari frame DSLAM yang di lalui.
Gambar 3.20. penjumperan Kabel pada slot DSLAM Output
5. Setting Speedy
Setelah proses penjumperan telah selesai, langkah
selanjutnya adalah mencari password nomor
Speedy yang terkait pada aplikasi I-SISKA kemudian melakukan setting Speedy secara
fisik pada frame DSLAM melalui PC/ laptop sehingga konfigurasi pada sistem
selanjutnya bisa dilanjutkan, yang akhirnya pelanggan bisa mengakses jaringan
telepon beserta internet. Berikut
langkah-langkah yang dilakukan sehingga layanan Speedy bisa di pakai oleh
pengguna :
1.
Hubungkan kabel LAN yang tersedia ke laptop, untuk terkoneksi ke
jaringan local PT. TELKOM INDONESIA, Masuk ke web I-SISKA, lalu masukan username dan password yang valid.
Gambar 3.21.
Halaman Login I-SISKA
2.
Pilih menu Network Management dan Gaia BCC, dimana menu Network
Management ini di gunakan untuk mengetahui jaringan perihal jaringan yang ada
pada PT. Telkom Indonesia dan menu Gaia BCC di
3.
Gunakan
untuk mengetahui perihal informasi pelanggan berdasarkan nomor telepon
pelanggan.
Gambar 3.22.
Menu Network Management
4.
Pilih menu komersial, klik 2 kali pada menu pelanggan, untuk
mengetahui informasi tentang pelanggan berdasarkan nomor telepon pelanggan.
Gambar 3.23. Halaman Utama gaia BCC
5.
Masukan
nomor telepon pada textbox DN lalu
tekan enter, kemudian pilih menu folder aktif lalu tekan enter.
6.
Setelah itu pilih bagian daftar folder aktif untuk mengetahui
nomor Speedy pelanggan atau melihat apakah pelanggan tersebut menggunakan
layanan Speedy atau tidak.
Gambar 3.26.
Halaman Daftar folder Aktif
Gambar 3.27. Halaman Detail Nomor Telepon
7.
Terdapat tombol kecil berwarna biru di sebelah textbox DN referensi, lalu klik tombol
tersebut.
Gambar 3.28.
Halaman Detail Nomor Speddy
8.
Klik tombol Password Speedy yang berada dibawah halaman. Maka
otomatis akan muncul pada browser gambar berikut. Kemudian print atau tulis
pada WO untuk di pakai pada saat konfigurasi Speedy. Gambar di bawah ini yang
di kurung adalah password speedy.
Gambar 3.29. Hasil Pencarian Password Nomor Speedy
9.
Setelah password nomor Speedy telah didapatkan maka selanjutnya jumper kabel pada slot DSLAM output
menggunakan kabel baru yang terhubung pada modem yang akan digunakan untuk
melakukan konfigurasi Speedy baru.
Gambar
3.30. Jumper Kabel Pada Slot DSLAM OUTput
10.
Hubungkan
kabel dengan modem yang telah dipersiapkan sebelumnya, kemudian sambungkan
modem dengan laptop sehingga LED LAN menyala dan konfigurasi bisa dilakukan
dilaptop.
Gambar 3.31. setting Modem Speddy
11. Konfigurasi
dengan Laptop. Setelah modem telah terhubung dengan slot DSLAM output, maka
konfigurasi Speedy baru bisa dilakukan. Konfigurasi dilakukan melalui browser.
Masukan alamat localhost :
192.168.1.1, kemudian masukkan username
: admin dan password : admin.
Kemudian klik OK.
Gambar 3.32.
Halaman Login Pada Localhost
12.
Setelah
berhasil login ke halaman utama, pilih
menu interfacesetup untuk melakukan
proses konfigurasi Speedy.
Gambar 3.33.
Menu Interface Setup
13. Ubah Virtual Circuit menjadi PVC1, ubah ISP
menjadi PPPoA/PPPoE, serta masukan username
yaitu nomor Speedy pelanggan yang telah didapatkan tadi. Lalu klik SAVE .
maka konfigurasi Speedy sudah selesai.
Gambar 3.34. Konfigurasi Speddy
14. Status USAGE
dan Speedy/internet up setelah proses konfigurasi selesai dan menunggu beberapa
saat hingga LED ADSL dan LED internet menyala, artinya jaringan Speedy berhasil
berjalan dan system bisa melakukan konfigurasi selanjutnya, sehingga jaringan
bisa digunakan oleh pelanggan.
Gambar 3.35. Status Internet Up
15. Ada cara lain
untuk melihat apakah jaringan sudah bisa digunakan atau belum. Pilih menu
status, lihat pada tabel PVC baris PVC1, jaringan Speedy sudah memiliki IP
Address, Subnet, Gateway, DNS Server, dan pada kolom Status pada tabel tersebut
semua Up.
Gambar 3.36.
Menu Status
6. Close tenos
Untuk masuk
ke web tenos di perlukan langkak – langkah sebagai berikut :
1.
Masuk
dulu ke aplikasi AVAN browser lalu ke web Tenos, masukan username dan pasword
kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini .
Gambar 3.37.
Tampilan Awal Web Tenos
Gambar 3.38. Cara Membuka
Tenos
Gambar 3.39. Tampilan Tenos
4.
Lalu
masukan nomber speedy pada kolom projectno – klik query – double klik pada
divaso – klik view WO- klik status inpogres-klik Lov - pilih complete- lalu
save dan ulangi hingga semua terisi.
Gambar 3.40. Cara Clos
Tenos
5.
Terakhir
klik status dan rubah menjadi closed , baru pelanggan sudah di kenakan
pembayaran tiap bulan nya.
Gambar 3.41. Proses Close tenos
6.
bila
sudah terjadi clos tenos, bila kita cek kmbae untuk memastikan apakah sudah
terjadi clos tenos, maka tampilan nya
akan muncul seperti di bawah ini :
Gambar 3.42. Proses akhir Close Tenos
Ketika clos tenos berhasil / selesai maka pelanggan sudah di
kenakan pembayaran setiap bulan nya. dan dalam jangka waktu lebih dari tiga
bulan pelanggan tidak membayar pihak PT Telkom sendiri berhak mencabut nomber
telepon dan paket speedy.
3.4.
Penggunaan, Pemeliharaan dan Perbaikan peralatan Kerja
3.4.1 Alat
Kerja MDF (Main Distribution Frame)
Dalam proses kerja MDF memiliki alat kerja untuk membantu proses
kerja, diantaranya adalah :
1.
Testphone
Testphone
digunakan untuk melakukan validasi atau mengetes apakah port yang kita tuju
sudah benar dengan cara, kita tempel testphone ke port yang dituju lalu tekan
tombol 141 dan port tersebut nanti nya akan memberi tahu nomor telepon yang
terdapat di port yang kita tuju.
Gambar 3.43.
Testphone
2.
Jumper
Jumper digunakan untuk
menghubungkan kabel dengan port pada perangkat terminal yang ada di ruangan
MDF, yaitu Frame EQN, Frame PRIMER dan Frame DSLAM. Jumper selain untuk
menghubungkan berfungsi juga untuk melepaskan kabel dari frame apabila ingin
dilepas atau dicabut menggunakan pengait yang ada di ujung alat ini, Jumper di
bagi menjadi 4 fungsi, yaitu :
a.
Jumper
Biru
Gambar 3.44.
Jumper Biru
Jumper
biru digunakan untuk penjamperan Primer, DSLAM
6 sampai 10 & EQN dari nomor
110 - 0 - 1 – 7 sampai dengan 270 - 0 - 1 - 7.
b.
Jumper Abu-abu
Gambar 3.45. Jumper Abu-abu
Jamper Abu – abu di gunakan untuk penjamperan Dslam 1 sampai 5.
c.
Jumper Merah
Gambar 3.46. Jumper Merah
Jumper merah
digunakan untuk penjamperan di gunakan untuk Penjamperan EQN dari nomor 15 - 3
- 14 sampai dengan 16 - 3 –xxx.
d.
Jumper
Hitam
Gambar 3.47. Jumper Hitam
Jamper Hitam digunakan untuk penjamperan EQN dari nomor 4 - 0 - 7
sampai dengan 10 - 1 – 7.
3. Tang / pemotong kabel
Gambar 3.48.
Tang / pemotong kabel
Tang adalah
alat pemotong kabel .
1.
Kabel
Gambar 3.49.
kabel
Kabel
digunakan untuk menghubungkan jaringan antar port dari masing-masing frame yang
terdapat di ruang MDF.
2.
Modem
Gambar 3.50. Modem
Modem digunakan untuk setting Speedy yang di hubungkan pada port
DSLAM. Biasanya dilakukan pada pemasangan baru telah selesai, setting jaringan
internet hingga status USAGE Speedy sudah bisa muncul di sisitem layanan
Gnetwork/ atau sudah bisa browsing.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri selama kurang lebih tiga bulan dan membuat laporan Praktek kerja Industri, penulis dapat
menyimpulkan bahwa divisi MDF (Main
Distribution Frame) merupakan sebuah bagian penting yang ada pada PT.
Telkom Indonesia karena pada divisi inilah pelayanan fasilitas utama PT. Telkom
terhadap pelanggan dilakukan serta di divisi dim ana PT. Telkom Indonesia
menghubungkan jaringan telepon dan paket data Speedy dan menghubungkannya
langsung kepada pelanggan. Meskipun ada beberapa masalah yang terjadi PT.
Telkom harus terus mencari solusi bagaimana agar dalam melakukan pelayanannya
harus memperhatikan hal-hal yang mampu mempertahankan kualitas kebutuhan semua
pelanggan, salah satunya dengan menggunakan teknologi yang lebih maju dan
apalikasi yang dikembangkan oleh PT. Telkom Indonesia itu sendiri sehingga
pelayanan akan lebih maksimal.
4.2. Saran
Disaran kan untuk segera mewujudkan melakukan pergantian teknologi
secepatnya yaitu menggunakan FO (Fiber
Optic) sehingga proses konfigurasi lebih cepat karena menggunakan system
yang lebih mudah dan cepat. Selain itu juga, dengan menggunakan teknologi FO
maka jaringan yang dapat dimiliki akan semakin banyak dan dapat mengantisipasi
beberapa masalah yang sedang dialamai selama ini contohnya seperti kekurangan
jumlah jaringan yang akan dibutuhkan oleh para pelanggan.
4.2.1. Saran untuk TELKOM
Semoga
hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerja sama dalam mencapai
tujuan bersama.
4.2.2. Saran untuk sekolah
Para guru
pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para dan siswa prakerin.
4.2.3. Saran untuk siswa
Semoga para
siswa dan siswi mendapatkan banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan
dimasa depannya.