Kamis, 11 Desember 2014

Contoh Laporan Peraktek Kerja Lapangan (PKL) PT.TELKOM LEMBONG (SPEEDY)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Uraian Tujuan Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri pada dasarnya memiliki tujuan yang bermanfaat bagi peserta didik yang telah melaksanakannya, adapun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut :
1.         Memberikan kesempatan setiap peserta agar mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja, terutama yang berkaitan dengan bidang keahlian bidang teknologi dan komunikasi.
2.         Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan pendidikan di bidang teknologi dan komunikasi.
3.         Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang dibutuhkan peserta didik sebelum memasuki dunia kerja.
4.         Memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik tentang pengembangan teknologi dan komunikasi.
5.         Melatih mental, sikap disiplin, dan tanggung jawab sebagai bekal saat terlibat dalam dunia industri.

1.2.      Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, tanggung  jawab, disiplin,  serta dapat mengkaji ilmu terapan di lapangan dengan sekolah. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1.         Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktik Kerja Industri.
2.         Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan sekolah  kepada siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
3.         Menambah perbendaharaan  perpustakaan sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan berikutnya.
4.         Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktik yang di lakukan di dunia industri.
5.         Sebagai syarat mengikuti ujian sidang PRAKERIN.
6.         Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh dari sekolah dan penerapannya dilaksanakan di dunia kerja.
7.         Siswa mampu mencari  alternatif  pemecahan  masalah yang dituangkan dalam buku laporan.

1.3.      Sistematika Laporan Praktek Kerja Industri
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang uraian tujuan praktek kerja industri, manfaat praktek kerja industri dan sistematika penulisan laporan kerja lapangan.
BAB II URAIAN UMUM
Dalam bab ini menguraikan tinjuan umum PT. Telkom Indonesia Tbk. Mulai dari sejarah singkat instansi, Visi dan Misi instansi, logo Telkom Indonesia Tbk, dan Struktur organisasi.
BAB III URAIAN KHUSUS
Bab ini membahas tantang Pasang Baru Speedy dan cara penggunaan alat kerja.
BAB IV KESIMPULAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran, Baik bagi perusahaan/Instansi bagi Sekolah maupun bagi siswa.

BAB II
URAIAN UMUM
2.1.      Sejarah Singkat PT. Telkom Indonesia Tbk.
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraf Telefon (PTT). Sebelumnya pada tanggal 23 Oktober 1856, di mulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen bersejarah tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom. Pada tahun 1961, status jabatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaah Negar Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional maupun Internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesia Satellite Corporation Tbk. (indosat) di ambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi.
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan peratuaran Pemerintah  Nomor 25 tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan di perdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga di perdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 tahun 1999 tentang penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli Telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di indonesia yang di tandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antar Telkom dan indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Di tandai dengan penggantian identitas perusahaan.

2.2.      Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Telkom

2.3.      Tugas dan Fungsi institusi
Sebagai operator jasa telekomunikasi untuk kemajuan seluruh indonesia di bidang sosial budaya.
2.4.      Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia
             Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan services (“TIMES”) di kawasan regional. Telkom berupa untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Dimana TIMES itu sendiri yaitu :
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (“POST”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan usaha kecil dan menengah (“UKM”) serta korporasi.
INFORMATION
Layanan informasi merupakan model bisnis yang di kembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Mnaged Application/IT Outsourcing (“ITO”), e- payment dan IT enabler Services (“ITES”).
MEDIA
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay Tv untuk gaya hidup digital yang modern.
EDUTAINMENT
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segnen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring back Tone (“RbT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
SERVICES
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan internasional.
Misi
1.    Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
2.    Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di indonesia .
3.    Melakukan sesuatu tidak hanya untuk masa kini tetapi juga untuk masa mendatang.
4.    Memperlakukan mitra bisnis sebagai rekananyang setara.
5.    Menghilangkan inernal silos dan terbuka terhadap ide-ide dari luar.
            Logo Perusahaan yang lama
Gambar 2.2. Logo PT. Telkom Indonesia
Arti dari logo pada perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk adalah :
1.    Lingkaran
simbol dari produk dan layanan dalam portopolio bisnis baru Telkom yaitu Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (TIMES), Expertise.
2.    Tangan yang meraih keluar
Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi keluar, Empowering .
3.    Jemari tangan
Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat, Assured.
4.    Kombinasi tangan dan lingkaran
Simbol dari matahari terbit yang makna nya adalah perubahan dan awal yang baru, Progressive.
5.    Telapak tangan
Simbol yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan, Heart.



Warna – warna yang di gunakan :
1.    Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman  tinggi.
2.    Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktratif, hangat, dan dinamis.
3.    Infinite Sky pada teks indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang takberhiingga untuk massa depan.
Tanggal 17 Agustus 2013, PT. Telkom baru saja mendeklarasikan penampilan barunya logo Telkom Indonesia. Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan warna logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi, bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia.

Gambar 2.3. Logo Baru PT. Telkom Indonesia
Filosofi warna yang mendasari logo baru Telkom ini antara lain :
1.    Merah
Berani, cinta, energi, ulet. Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.
2.    Putih
Suci, damai, cahya, bersatu. Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
3.    Hitam
Warna dasar. Melambangkan kemauan keras.
4.    Abu
Warna transisi. Melambangkan teknolgi.
2.6.      Wilayah kerja Institusi
PT. Telkom Indonesia Tbk (STO Lembong) Terletak di JL. LEMBONG No.11 Bandung Jawa Barat.

BAB III URAIAN KHUSUS
3.1.       Uraian teori
3.1.1.      Jarlokar
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai transmisi nya, di mana antena dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi. Berapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya :
1.    WLL (Wireless Local Loop)
2.    Seluler
3.    WiFi
4.    Wimax


Gambar 3.1. Jaringan Lokal Akses Radio
3.1.2.       Jarlokaf
Jarlokaf adalah jaringan akses yang memanfaatkan media fiberoptic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat . Terdapat beberapa metode dalam mengintegrasikan fiber pada PSTN, yaitu :
1.        FTTC (Fiber to The Curb)
2.        FTTB (Fiber to The Building)
3.        FTTH (Fiber to The Home)
3.1.3.      Jarlokat
Jarlokat adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media kabel tembaga sebagai media transmisinya. Ada beberapa unsur yang membentuk konfigurasi dasar jaringan Lokal Akses Tembaga yaitu :
1.        Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame)
2.        Kabel Primer
3.        Rumah Kabel
4.        Kabel Sekunder
5.        Kotak Pembagi
6.        Kabel / Saluran Penangkal
7.        Terminal Batas
8.        Kabel Rumah
9.        Daerah Catuan Langsung
10.    Perangkat lain yang diintegrasikan pada JARLOKAT
11.    Terminal Pelanggan
Dilapangan, jarlokat di bagi menjadi 2 infrastruktur jaringan, yaitu jaringan catuan langsung dan jaringan catuan tidak langsung.
A.      Jaringan Catuan Langsung
Gambar 3.2. Jarinagn Catuan Langsung
Jaringan catuan langsung yaitu jaringan di mana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari DP ( Distribution Point) terdekat dan langsung di hubungkan dengn MDF (Main Distribution Frame) tanpa melalui Rumah Kabel (RK). Pemakaian Jaringan Catu Langsung biasanya ada di daerah dekat sentral biasanya di kota besar, kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit, daerah dengan pelanggan terpusat dan daerah dengan pelanggan VIP.
Keuntungan pemakai Jaringan Catu langsung :
1.    Biaya rendah karena pada jaringan ini tidak menggunakan RK (Rumah Kabel).
2.    Administrasi kabel menjadi lebih sederhana.
3.    Titik rawan gangguan kecil.
Kerugian Pemakai jaringan Catu langsung :
1.    Tidak fleksibel.
2.    Sulit melokalisasi gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat.
B.   Jaringan Catuan tidak Langsung
Gambar 3.3. Jaringan Catuan Tidak Langsung
Jaringan catuan tidak langsung yaitu jaringan dimana saluran para pelanggan di catu dari DP terdekat, yang di hubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (RK),yang akan diteruskan ke MDF. Penyambungan saluran dari DP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke MDF di RK di lakukan tidak tetap (melalui jumper wire). Pemakaian jaringan catu tidak langsung biasanya untuk saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar dengan daerah pelanggan yang lokasinya jauh dari sentral dan daerah yang pelanggan nya yang melebar. Jaringan jenis inilah yang di pakai di PT Telkom Indonesia untuk membangun jaringan telepon ke rumah pelanggan.
Keuntungan jaringan catu tidak langsung :
1.    Lebih fleksibel.
2.    Mudah dalam melokalisasi gangguan karena dapat di urut dari RK ke RK.
Kerugian jaringan catu tidak langsung :
1.    Membutuhkan RK yang banyak sehingga biaya menjadi lebih mahal.
2.    Sumber gangguan lebih banyak.
3.1.4.           RK (Rumah Kabel)
                                    Gambar 3.4. RK (Rumah Kabel )
Rumah kabel adalah suatu bagian yang penting dalam suatu jaringan kabel berupa unit terminal yang merupakan titik akhir penggunaan kabel primer dan titik awal dari kabel sekunder. RK ini merupakan hasil pembagian terminal menjadi lebih kecil jika di bandingkan dengan MDF, dari RK ini kemudian akan di bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian terakhir akan didistribusikan kepada pelanggan.
RK biasanya memiliki bentuk kotak persegi dan berwarna abu-abu yang biasanya ditempatkan di tepi jalan atau trotoar hingga tidak mengganggu aktifitas lalu lintas. Sebagai media penghubung dari MDF ke Distribution Point (DP)sebelum ke rumah pelanggan, RK (Rumah Kabel)memiliki fungsi sebagai :
1.    Tempat penyambungan kabel primer dan kabel sekunder, dari MDF ke DP.
2.    Tempat peralihan kabel besar menjadi beberapa bagian kabel kecil, dari menhole (lubang di bawah tanah) ke RK.
3.    Tempat pengetesan untuk melokalisasi gangguan, karena letak pelayanan RK sudah di batasi dengan wilayah, maka untuk menditeksi gangguan pun dapat mudah di temukan, baik di RK dan di MDF.
4.    Tempat pelaksanaan penjamperan (penghubung) antara terminal blok di sisi primer dengan terminal di sisi sekunder.
5.    Fleksibilitas saluran yang memungkinkan pengukuran secar terpisah antara saluran ke MDF dan saluran ke arah pelanggan, hingga bila ada kerusakan pada salah satupengguna tidak akan mengganggu jaringan lain.




3.1.5.           DP (Distribution Point)
Gambar 3.5. DP ( Distributur Point)
DP atau bisa di sebut KP (Kotak Pembagi) ini merupakan suatu bagian yang berupa unit terminal yang merupakan bagian akhir dari kabel sekunder dan merupakan bagian awal dari saluran pelanggan. DP merupakan sebuah kelompok terkecil pada bagian pendistribusian kabel dari MDF, kareDP langsung terhubung kepada pelanggan. Pada umumnya DP memiliki fungsi sebagai berikut :
1.    Menghubungkan kabel sekunder dengan saluran pelanggan.
2.    Tempat melokalisir gangguan.
3.    Melokalisasi gangguan, karena letaknya yang lebih dekat dengan pelanggan membuat DP ini mempermudah engineer untuk mengetahui letak gangguan dari awal.
4.    Menghubungkan pelanggan yang terpencar dengan menggunakan drop wire atau kabel udara yang sering terlihat menggantung di atas jalan dan menghubungkan antar tiang.
DP biasanya di letakan pada tiang dan dinding, jika di letakan pada tiang kapasitas DP yaitu 10  sampai 09890890 an 20 pairs sedangkan jika DP di letakan pada dinding kapasitasnya mencapai 400 pairs.



3.1.6.           MDF (Main Distribution Frame)
Gambar 3.6. MDF (Main Distribution Frame)
                        MDF atau RPU (RangkaPembagi Utama) merupakan unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminal kabel primer dari sentral menuju ke jaringan luar sebelum didistribusikan ke pelanggan di rumah-rumah. MDF memiliki sistem-sistem kerja yang khusus seperti halnya sentral, MDF atau RPU sangat penting untuk melakukan pelayanan terhadap permintaan dari pelanggan. MDF atau RPU biasanya ruang yang letaknya biasanya di bawah sentral telepon dan memilki ruang bawah tanah yang biasa di sebut Cable chamber dimana ruang tersebut dipasang rangka besi guna menambatkan kabel-kabel primer dari luar atau lapangan sebelum terdistribusi ke bagian dalam ruang MDF atau RPU,serta memiliki lemari berkerangka besi untuk menempatkan terminalmainframe block berbentuk vertikal atau horizontal.
MDF atau RPU sebagai salah satu unit yang di miliki oleh PT.Telkom Indonesia memiliki fungsi-fungsi khusus, seperti :
1.    Sebagai titik sambung antara kabel primer dengan kabel dari sentral sebelum didistribusikan ke RK (Rumah Kabel) atau rumah pelanggan.
2.    Melaksanakan penyambungan dan pemutusan saluran MDF sesui dengan prosedur yang berlaku.
3.    Tempat pengetesan dalam melokalisasi gangguan.
4.    Fleksibilitas saluran yang memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke sentral dan saluran ke arah pelanggan.
5.    Mengerjakan, merawat, menyimpan kartu langganan untuk kepentingan mutasi-mutasi, pengaduan, pengukuran, perbaikan perbaikan, dan penyambungan telepon.
Di dalam MDF ada 3 buah bagian perangkat terminal yang di bagi berdasarkan fungsi main frame, di antara nya adalah :
1.        EQN
Merupakan sebuah slot yang berisi port-port yang memiliki nomor telepon yang secara langsung terhubung dengan ruang sentral.
2.        PRIMER
Merupakan sebuah slot yang berisi port-port yang biasa di sebut klem yang yang menghubungkan MDF dengan RK (Rumah Kabel) atau jaringan bagian luar MDF.
3.        DSLAM
Merupakan kependekan dari Digital Subscriber Line Access Multiplexer sebuah slot yang berisi port-port yang dapat menghubungkan koneksi pelanggan ke internet karena terhubungan dengan modul yang dapat memberikan koneksi paket data atau internet. DSLAM biasanya memiliki splitter yang berfungsi menghubungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, hingga pelanggan dapat menggunakan fasilitas internet dengan menggunakn telepon rumahnya.                                          Pada proses pemasangan nya DSLAM memiliki 2 jenis DSLAM input dan DSLAM output, saat proses instalasi pada terminal DSLAM inputdi jumper (dihubungkan) dengan terminal EQ dan DSLAM output dihubungkan dengan terminal primer.
a.    Jumlah slot dan prot pada DSLAM  yaitu :
1.    Dslam 1 sampai 5 jumlah slot nya ada 13 & port nya ada 32.
2.    Dslam 6 sampai 8 jumlah slot nya ada 14 & port nya ada 48.
3.    Dslam 9 sampai 10 jumlah slot nya ada 17& port nya ada 64.
3.2.       Uraian Persiapan Kerja
EQN                     Sebuah port yang terdapat sebuah nomber telepon.
PRIMER               Sebuah port yang akan menjadi penghubung dari EQN dan akan mendapatkan nomor telepon.
DSLAM                 Sebuah port yang di gunakan untuk memasang jaringan internet speedy.
TESTPHON           Perangkat yang di gunakan sebagai telepon saat port testing.
ADSL                    Asymmetric Digital Subscriber line.
MDF                     (Main Distribution Frame)tempat dimana semua port jaringan telepon di simpan.
RK                        (Rumah Kabel)tempat untuk menyambungkan kabel antara MDF dan DP, sebelum ke rumah pelanggan.
DP                        (Distribution Point) kotak pendistribusian kabel ke rumah pelanggan.
SPEEDY                Layanan paket data internet.
JUMPER               Kegiatan menghubungkan terminal pada MDF dengan kabel tembaga.
DIRVE                  Divisi Area.

WO                      (Work Order) surat tugas MDF.
3.2.1. Alat Kerja MDF (Main Distribution Frame)
Dalam proses kerja MDF memiliki alat kerja untuk membantu proses kerja, diantaranya adalah :
1.        Testphone
Testphone digunakan untuk melakukan validasi atau mengetes apakah port yang kita tuju sudah benar dengan cara, kita tempel testphone ke port yang dituju lalu tekan tombol 141 dan port tersebut nanti nya akan memberi tahu nomor telepon yang terdapat di port yang kita tuju.
Gambar 3.7. Testphone
2.        Jumper
Jumper digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port pada perangkat terminal yang ada di ruangan MDF, yaitu Frame EQN, Frame PRIMER dan Frame DSLAM. Jumper selain untuk menghubungkan berfungsi juga untuk melepaskan kabel dari frame apabila ingin dilepas atau dicabut menggunakan pengait yang ada di ujung alat ini, Jumper di bagi menjadi 4 fungsi, yaitu :





a.         Jumper Biru
Gambar 3.8. Jumper Biru
Jumper biru digunakan untuk penjamperan Primer, DSLAM  6 sampai 10 &  EQN dari nomor 110 - 0 - 1 – 7 sampai dengan 270 - 0 - 1 - 7.
b.         Jumper Abu-abu
Gambar 3.9.  Jumper Abu-abu
Jamper Abu – abu di gunakan untuk penjamperan Dslam 1 sampai 5.
c.         Jumper  Merah
Gambar 3.10. Jumper Merah
Jumper merah digunakan untuk penjamperan di gunakan untuk Penjamperan EQN dari nomor 15 - 3 - 14 sampai dengan 16 - 3 –xxx.
d.         Jumper Hitam
Gambar 3.11.  Jumper Hitam
Jamper Hitam digunakan untuk penjamperan EQN dari nomor 4 - 0 - 7 sampai dengan 10 - 1 – 7.
3.     Tang / pemotong kabel
Gambar 3.12. Tang / pemotong kabel
Tang adalah alat pemotong kabel .
4.         Kabel
Gambar 3.13. kabel
Kabel digunakan untuk menghubungkan jaringan antar port dari masing-masing frame yang terdapat di ruang MDF.
5.    Modem
Gambar 3.14.  Modem
Modem digunakan untuk setting Speedy yang di hubungkan pada port DSLAM. Biasanya dilakukan pada pemasangan baru telah selesai, setting jaringan internet hingga status USAGE Speedy sudah bisa muncul di sisitem layanan Gnetwork/ atau sudah bisa browsing.
Pada proses kerja di MDF, setiap workorder (surat tugas MDF) yang tercetak harus segera diselesaikan dan untuk menyelesaikan orderan tersebut butuh beberapa tahap, diantaranya sebagai berikut :
1.    Setelah menerima workorder yang telah di prnt out, karyawan/ pekerja MDF harus mencari letak port EQN, port PRIMER, dan port DSLAM jika membutuhkan/ memakai layanan paket data internet atau Speedy. Dengan langkah awal yaitu:
a.    Mencari port EQN dan port PRIMER dengan menggunakan buku pintar / dokumen . gambar nya seperti di bawah ini :
Gambar 3.15. Buku Pintar
b.    Kemudian cari port EQN dan port PRIMER di mesinnya.

2.    Test port EQN dengan menggunakan testphone apakah sudah benar dan sesuai dengan nomor telepon yang ingin di pasang.
3.    Jika di butuhkan port DSLAM maka akan dilakukan pelurusan. Pelurusan merupakan kegiatan memutuskan jaringan telepon yang terpasang dengan DSLAM menjadi tidak memiliki DSLAM dan dengan kata lain pelanggan tersebut mencabut koneksi Speedy yang di milikinya di rubah menjadi jaringan telepon biasa atau yang bisa disebut PSB (Pasang Baru Telepon). Jika tidak membutuhkan DSLAM tahap ini di lewat.
4.    MDF harus menghubungkan perangkat terminal yang ada dengan aturan ,Untuk PSB atau pemasangan jaringan telepon biasa dan perbaikan gangguan telepon, hubungkan kabel jumper port di terminal EQN ke port PRIMER ada 2tahap penjumperan :
a.    Untuk pemasangan telepon dengan akses paket data Speedy. Hubungkan (jumper) port diterminal EQN ke port DSLAM Input dan port DSLAM output ke port PRIMER. (4 tahap penjumperan).
b.    Untuk pemasangan LC.
Hubungkan (jumper) port diterminal DSLAM output ke port PRIMER dan hubungkan port EQN ke PRIMER.
c.    Test dengan menggunakan testphone pada port diterminal PRIMER untuk mengetahui nomor teleponnya apakah sudah terpasang dan sudah sesuai dengan nomor yang pada EQN. Jika pemasangan telepon tersebut dengan akses paket data Speedy maka MDF harus melakukan pengaturan / setting Speedy maka MDF harus melakukan pengaturan Speedy pada port DSLAM output

1.3.            Uraian Proses Kerja
            Pada PT.Telkom Indonesia, penulis ditempatkan di Telkom Drivre III (Divisi Regional 3) Jawa Barat pada divisi MDF (Main Distribution Frame) dimana peran dari divisi MDf Main Distribution Frame) tersebut yaitu :
1.    Mengatur jaringan telepon pada terminal utama yang terletak pada ruang RPU(rangka Pembagi Utama) atau MDF (Main Distribution Frame).
2.    Melakukan perbaikan gangguan pada koneksi telepon yang terjadi pada pelanggan telepon.
3.    Memastikan bahwa port yang dibutuhkan selalu tersedia dan ada untuk kepentingan pelanggan.
4.    Tempat penyimpan terminal utama dalam jarinagan telepon PT.Telkom Indonesia.
5.    Tempat penyimpanan mulai dari modul-modul server speedy hingga jaringan yang tersambung dengan port DSLAM dapat menggunakan fasilitas Speedy.
1.3.1.           Deskripsi Pekerjaan
Dalam melakukan pelaksanaan kerja praktek penyusunan diberikan tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan sebagai berikut :
1.    Melakukan pemasangan jaringan telepon baru.
2.    Melakukan pemasangan jaringan telepon baru dan pemasanagn paket data speedy.
3.    Pencabutan jaringan telepon yang tersambung paket data speedy menjadi telepon biasa.
4.    Melakukan validasi port DSLAM untuk mendapatkan nomor telepon pelanggan.
5.    Melakukan validasi nomor pelanggan menggunakan I-SISKA untuk menemukan nomor speedy.
6.    Validasi nomor Speedy dengan menggunakan Minitools untuk menemukan status penggunaan Speedy pada pelanggan.
7.    Pengaturan koneksi Speedy pada port DSLAM hingga paket data speedy dapat digunakan oleh pelanggan (status USAGE).
8.    Penanganan troubleshooting jaringan telepon pada perangkat terminal yang ada di MDF.
1.3.2.           Pelaksanaan Tugas
        Setiap hari selalu mendapatkan workorder mengenai pemasangan baru atau pemasangan paket data speedy dari pelanggan serta keluhan dari pelanggan serta keluhan pelanggan karena gangguan mengenai jaringan teleponnya atau jaringan Speedynya. Workorder ini untuk memenuhi permintaan pelanggan bisa di dapatkan dari aplikasi I-SISKA yang nantinya di printout di bagian MDF selanjutnya MDF segera melakukan jumper untuk menghubungkan jaringan dari tiap bagian perangkat yang ada pada MDF (Main Distibutin Frame).
Kadang ada beberapa masalah yang dialami PT. Telkom mengenai permintaan pelanggan yaitu permintaan pelanggan dalam pemasangan fasilitas layanan paket data Speedy. PT. Telkom Indonesia khususnya Divisi Regional III Jawa Barat Plasa Telkom Bandung cabang lembong memiliki kapasitas mainframe DSLAM yang terbatas di bagian MDF sehingga banyak workorder pemasangan telepon dengan layanan speedy yang tertunda akibat dari penuhnya port pada frame DSLAM yang dimiliki khususnya di bagian MDF .
Untuk mengatasi hal tersebut PT .Telkom Indonesia Drivre III Jawa Barat Plasa Telkom Bandung cabang lembong khusunya di bagian MDF itu sendiri, selalu melakukan validasi terhadap port DSLAM untuk melakukan pengecekan terhadap port frame yang ada di MDF (Main distribution Frame) apakah ada beberapa port yang masih bisa digunakan untuk memasang jaringan paket data di DSLAM.


1.3.3.           Pemasangan Jaringan speedy Telkom ADSL
1.3.3.1. WO (Work Order)/ Surat Tugas MDF
Workorder adalah dokumen order dari pelanggan yang telah di printout dari aplikasi I-SISKA di bagian MDF, workorder ini akan dieksekusi oleh MDF setelah di printout, artinya job workorder tersebut diambil dan akan segera dikerjakan oleh bagian MDF. Beberapa informasi penting yang perlu diperhatikan pada workorder ini dalam pelaksanaannya adalah :
1.    Informasi operasi yang akan dipasang, apakah installasi biasa atau Telkom Link ADSL, atau Pencabutan.
2.    Memperhatikan DN atau Destination Number yaitu nomor yang bersangkutan dalam workorder yang akan di eksekusi.
3.    Letak port atau slot frame PRIMER yang digunakan DN yang bersangkutan.
4.    Apakah operasi yang di pasang adalah jaringan Telkom Link ADSL, pastikan ada DSLAM yang bisa digunakan oleh DN bersangkutan.
Gambar 3.16. WO / Work Order MDF
3.3.3.2.            Validasi port/ Slot Main Frame
Setelah bagian MDF menerima surat tugas atau workorder yang telah diprintout, maka langkah selanjutnya adalah mengecek slot pada masing-masing Frame yang bersangkutan apakah sudah benar atau belum diketemukan, sehingga proses jumper (pemasangan) bisa segera dilaksanakan. Berikut beberapa port atau slot yang harus divalidasi :
1.    Slot EQN, biasanya di dalam workorder tidak tercantum slot EQN dari DN / nomor telepon yang bersangkutan. Oleh karena itu slot EQN harus dicari secara manual dari buku dokumen pelanggan ( buku pintar ) yang ada di MDF. Di dalam buku dokumen tersebut berisi data nomor pelanggan beserta letak masing-masing PRIMER dan EQN nya . apabila di buku dokumen tersebut tidak ada, maka cara selanjutnya adalah menelpon ke bagian sentral untuk meminta slot EQN dari DN yang terkait. Jika slot EQN sudah ditemukan, maka bisa dilakukan pengecekan nomor pada slot tersebut dengan menggunakan testphone.
2.    Slot PRIMER sudah tercantum di dalam workorder, sehingga memudahkan kita mencari dan melakukan validasi apakah slot PRIMER tersebut sudah benar atau salah dengan mengguanakan testphone. Apabila dijumpai kesalahan dalam pengecekan slot PRIMER, maka yang bisa dilakukan untuk mencari slot PRIMER yang benar adalah melalui aplikasi Gnetwork atau I-SISKA.
3.    Slot DSLAM, biasanya sudah tercantum di dalam workorder yang diberikan, namun harus dicek kembali dengan menggunakan testphone kebenarannya apakah sudah benar slot DSLAM tersebut bisa digunakan atau slot DSLAM tersebut sudah digunakan oleh jaringan telepon lain. Apabila slot DSLAM tersebut tidak ada, maka biasanya bagian MDF mencari dan memberikan slot DSLAM yang masih kosong atau melakukan pencabutan (pelurusan jaringan telepon) dari DN yang sudah tidak menggunakan layanan paket data sehingga slot DSLAM tersebut bisa digunakan untuk DN yang terkait.
3.3.3.3.            Jumper Kabel
Setelah seluruh slot yang diperlukan sudah diketemukan letaknya dan kebenarannya atau ketersedian slot DSLAM bagi yang membutuhkan layanan paket data internet, langkah selanjutnya adalah memasang dan menghubungkan kabel antara frame dengan cara menjumper kabel sehingga menghubungkan jaringan pada satu frame keframe yang lainnya. Berikut alur langkah yang harus dilakukan pada proses penjumperan ini sehingga layanan paket data internet bisa diberikan atau wororder yang di berikan bisa di penuhi permintaan operasi layanan yang ingin di pasang, yaitu :
1.    Jumper pada slot EQN, kabel yang di gunakan hanya mempunyai 2 warna yang berbeda. Ujung satu di masukan ke dalam slot EQN, kemudian di jumper menggunakan alat jumper seperti yang di tunjukan pada gambar di bawah ini.                                     
Gambar 3.17. Penjumperan Kabel Pada Slot EQN

2. Jumper pada slot DSLAM input.
Kabel yang telah di jumper dan di tarik dari slot EQN sebelumnya, ujung kabel satunya lagi disambungkan ke slot DSLAM input untuk di jumper sehingga kini nomor / DN tersambung dengan modul paket data yang terdapat pada frame DSLAM. Biasanya dalam satu slot DSLAM terdapat  48, dan 64 port tergantung nomor DSLAM yang kita akan gunakan.
Gambar 3.18.Slot DSLAM Input

3.    Jumper pada slot PRIMER.
Setelah satu kabel dihungkan antar slot EQN dengan slot DSLAM input, langkah selanjutnya adalah menghubungkan jaringan hingga menuju ke PRIMER agar jaringan bisa digunakan oleh pelanggan/pengguna. Maka jumper satu kabel lagi, ujung satunya di masukan kedalam slot PRIMER< kemudian dijumper menggunakan alat jumper.  Slot PRIMER ini terhubung langsung ke modul sentral yang nantinya akan diteruskanke RK (Rumah Kabel) dan akhr nya akan di teruskan ke DP dan akhir nya akan digunakan pelanggan.
Gambar 3.19. Frame PRIMER
4.    Jumper pada slot DSLAM output.
Kabel yang telah dijumper pada slot PRIMER sebelumnya, ujung kabel satunya lagi disambungkan ke slot DSLAM output untuk di jumpersehingga terhubung antara DSLAM input dengan DSLAM output. Akhirnya DN yang dari EQN sampai PRIMER yang disisipkan paket data dari frame DSLAM yang di lalui.
Gambar 3.20. penjumperan Kabel pada slot DSLAM Output
5.    Setting Speedy
Setelah proses penjumperan telah selesai, langkah selanjutnya adalah mencari password nomor Speedy yang terkait pada aplikasi I-SISKA kemudian melakukan setting Speedy secara fisik pada frame DSLAM melalui PC/ laptop sehingga konfigurasi pada sistem selanjutnya bisa dilanjutkan, yang akhirnya pelanggan bisa mengakses jaringan telepon beserta internet. Berikut langkah-langkah yang dilakukan sehingga layanan Speedy bisa di pakai oleh pengguna :
1.    Hubungkan kabel LAN yang tersedia ke laptop, untuk terkoneksi ke jaringan local PT. TELKOM INDONESIA, Masuk ke web I-SISKA, lalu masukan username dan password yang valid.
Gambar 3.21. Halaman Login I-SISKA
2.    Pilih menu Network Management dan Gaia BCC, dimana menu Network Management ini di gunakan untuk mengetahui jaringan perihal jaringan yang ada pada PT. Telkom Indonesia dan menu Gaia BCC di
3.    Gunakan untuk mengetahui perihal informasi pelanggan berdasarkan nomor telepon pelanggan.
Gambar 3.22. Menu Network Management

4.    Pilih menu komersial, klik 2 kali pada menu pelanggan, untuk mengetahui informasi tentang pelanggan berdasarkan nomor telepon pelanggan.
Gambar 3.23. Halaman Utama gaia BCC

5.    Masukan nomor telepon pada textbox DN lalu tekan enter, kemudian pilih menu folder aktif lalu tekan enter.
Gambar 3.24. Halaman Utama Pencarian


Gambar 3.25. Halaman hasil  pencarian

6.    Setelah itu pilih bagian daftar folder aktif untuk mengetahui nomor Speedy pelanggan atau melihat apakah pelanggan tersebut menggunakan layanan Speedy atau tidak.
 
 Gambar 3.26. Halaman Daftar folder Aktif
Gambar 3.27. Halaman Detail Nomor Telepon

7.    Terdapat tombol kecil berwarna biru di sebelah textbox DN referensi, lalu klik tombol tersebut.
Gambar 3.28. Halaman Detail Nomor Speddy

8.    Klik tombol Password Speedy yang berada dibawah halaman. Maka otomatis akan muncul pada browser gambar berikut. Kemudian print atau tulis pada WO untuk di pakai pada saat konfigurasi Speedy. Gambar di bawah ini yang di kurung adalah password speedy.

Gambar 3.29. Hasil Pencarian Password Nomor Speedy
9.    Setelah password nomor Speedy telah didapatkan maka selanjutnya jumper kabel pada slot DSLAM output menggunakan kabel baru yang terhubung pada modem yang akan digunakan untuk melakukan konfigurasi Speedy baru.
                             
Gambar 3.30. Jumper Kabel Pada Slot DSLAM OUTput
10.    Hubungkan kabel dengan modem yang telah dipersiapkan sebelumnya, kemudian sambungkan modem dengan laptop sehingga LED LAN menyala dan konfigurasi bisa dilakukan dilaptop.
Gambar 3.31. setting Modem Speddy
11.  Konfigurasi dengan Laptop. Setelah modem telah terhubung dengan slot DSLAM output, maka konfigurasi Speedy baru bisa dilakukan. Konfigurasi dilakukan melalui browser. Masukan alamat localhost : 192.168.1.1, kemudian masukkan username : admin dan password : admin. Kemudian klik OK.
Gambar 3.32. Halaman Login Pada Localhost
12.  Setelah berhasil login ke halaman  utama, pilih menu interfacesetup untuk melakukan proses konfigurasi Speedy.
Gambar 3.33. Menu Interface Setup
13.  Ubah Virtual Circuit menjadi PVC1, ubah ISP menjadi PPPoA/PPPoE, serta masukan username yaitu nomor Speedy pelanggan yang telah didapatkan tadi. Lalu klik SAVE . maka konfigurasi Speedy sudah selesai.
Gambar 3.34. Konfigurasi Speddy
14.  Status USAGE dan Speedy/internet up setelah proses konfigurasi selesai dan menunggu beberapa saat hingga LED ADSL dan LED internet menyala, artinya jaringan Speedy berhasil berjalan dan system bisa melakukan konfigurasi selanjutnya, sehingga jaringan bisa digunakan oleh pelanggan.
Gambar 3.35. Status Internet Up
15.  Ada cara lain untuk melihat apakah jaringan sudah bisa digunakan atau belum. Pilih menu status, lihat pada tabel PVC baris PVC1, jaringan Speedy sudah memiliki IP Address, Subnet, Gateway, DNS Server, dan pada kolom Status pada tabel tersebut semua Up.
Gambar 3.36. Menu Status


6.    Close tenos
Untuk masuk ke web tenos di perlukan langkak – langkah sebagai berikut :
1.      Masuk dulu ke aplikasi AVAN browser lalu ke web Tenos, masukan username dan pasword kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini .
Gambar 3.37. Tampilan Awal Web Tenos
2.      Masuk ke provisioning – service order - enter
Gambar 3.38.  Cara Membuka Tenos
3.      Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :
Gambar 3.39.  Tampilan Tenos
4.      Lalu masukan nomber speedy pada kolom projectno – klik query – double klik pada divaso – klik view WO- klik status inpogres-klik Lov - pilih complete- lalu save dan ulangi hingga semua terisi.
 Gambar 3.40. Cara Clos Tenos
5.      Terakhir klik status dan rubah menjadi closed , baru pelanggan sudah di kenakan pembayaran tiap bulan nya.
Gambar 3.41. Proses Close tenos
6.      bila sudah terjadi clos tenos, bila kita cek kmbae untuk memastikan apakah sudah terjadi clos tenos, maka  tampilan nya akan muncul seperti di bawah ini :
Gambar 3.42. Proses akhir Close Tenos
Ketika clos tenos berhasil / selesai maka pelanggan sudah di kenakan pembayaran setiap bulan nya. dan dalam jangka waktu lebih dari tiga bulan pelanggan tidak membayar pihak PT Telkom sendiri berhak mencabut nomber telepon dan paket speedy.
3.4. Penggunaan, Pemeliharaan dan Perbaikan peralatan Kerja
3.4.1 Alat Kerja MDF (Main Distribution Frame)
Dalam proses kerja MDF memiliki alat kerja untuk membantu proses kerja, diantaranya adalah :
1.        Testphone
Testphone digunakan untuk melakukan validasi atau mengetes apakah port yang kita tuju sudah benar dengan cara, kita tempel testphone ke port yang dituju lalu tekan tombol 141 dan port tersebut nanti nya akan memberi tahu nomor telepon yang terdapat di port yang kita tuju.
Gambar 3.43. Testphone
2.      Jumper
Jumper digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port pada perangkat terminal yang ada di ruangan MDF, yaitu Frame EQN, Frame PRIMER dan Frame DSLAM. Jumper selain untuk menghubungkan berfungsi juga untuk melepaskan kabel dari frame apabila ingin dilepas atau dicabut menggunakan pengait yang ada di ujung alat ini, Jumper di bagi menjadi 4 fungsi, yaitu :



a.         Jumper Biru
Gambar 3.44. Jumper Biru
Jumper biru digunakan untuk penjamperan Primer, DSLAM  6 sampai 10 &  EQN dari nomor 110 - 0 - 1 – 7 sampai dengan 270 - 0 - 1 - 7.
b.         Jumper Abu-abu
Gambar 3.45.  Jumper Abu-abu
Jamper Abu – abu di gunakan untuk penjamperan Dslam 1 sampai 5.
c.         Jumper  Merah
Gambar 3.46. Jumper Merah
Jumper merah digunakan untuk penjamperan di gunakan untuk Penjamperan EQN dari nomor 15 - 3 - 14 sampai dengan 16 - 3 –xxx.
d.         Jumper Hitam
Gambar 3.47.  Jumper Hitam
Jamper Hitam digunakan untuk penjamperan EQN dari nomor 4 - 0 - 7 sampai dengan 10 - 1 – 7.
3.     Tang / pemotong kabel
Gambar 3.48. Tang / pemotong kabel
Tang adalah alat pemotong kabel .




1.         Kabel
Gambar 3.49. kabel
Kabel digunakan untuk menghubungkan jaringan antar port dari masing-masing frame yang terdapat di ruang MDF.
2.    Modem
Gambar 3.50.  Modem
Modem digunakan untuk setting Speedy yang di hubungkan pada port DSLAM. Biasanya dilakukan pada pemasangan baru telah selesai, setting jaringan internet hingga status USAGE Speedy sudah bisa muncul di sisitem layanan Gnetwork/ atau sudah bisa browsing.


BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri selama kurang lebih tiga bulan dan membuat laporan Praktek kerja Industri, penulis dapat menyimpulkan bahwa divisi MDF (Main Distribution Frame) merupakan sebuah bagian penting yang ada pada PT. Telkom Indonesia karena pada divisi inilah pelayanan fasilitas utama PT. Telkom terhadap pelanggan dilakukan serta di divisi dim ana PT. Telkom Indonesia menghubungkan jaringan telepon dan paket data Speedy dan menghubungkannya langsung kepada pelanggan. Meskipun ada beberapa masalah yang terjadi PT. Telkom harus terus mencari solusi bagaimana agar dalam melakukan pelayanannya harus memperhatikan hal-hal yang mampu mempertahankan kualitas kebutuhan semua pelanggan, salah satunya dengan menggunakan teknologi yang lebih maju dan apalikasi yang dikembangkan oleh PT. Telkom Indonesia itu sendiri sehingga pelayanan akan lebih maksimal.
4.2. Saran
Disaran kan untuk segera mewujudkan melakukan pergantian teknologi secepatnya yaitu menggunakan FO (Fiber Optic) sehingga proses konfigurasi lebih cepat karena menggunakan system yang lebih mudah dan cepat. Selain itu juga, dengan menggunakan teknologi FO maka jaringan yang dapat dimiliki akan semakin banyak dan dapat mengantisipasi beberapa masalah yang sedang dialamai selama ini contohnya seperti kekurangan jumlah jaringan yang akan dibutuhkan oleh para pelanggan.
4.2.1.  Saran untuk TELKOM
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.

4.2.2.  Saran untuk sekolah
Para guru pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para dan siswa prakerin.
4.2.3.  Saran untuk siswa
Semoga para siswa dan siswi mendapatkan banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya.